Monday, December 31, 2012

MATERI COREL

Tutorial CorelDRAW
Modul 1
Aditya Wikan Mahastama
Universitas Kristen Duta Wacana
Pustaka: CorelDRAW Documentation
Lizard Wijanarko
Apa Itu CorelDRAW?
CorelDRAW – The Popular Drawing Software
CorelDRAW adalah sebuah drawing software yang sangat populer. Sebuah software
yang serbaguna dan dimanfaatkan oleh para desainer dari berbagai aliran: seni
murni, desain logo, desain ikon dan karakter, desain poster, brosur, kartu nama,
cover buku dan sebagainya. Digemari oleh desainer cetak karena memiliki palet
warna yang mendekati warna yang dihasilkan oleh mesin cetak, meskipun demikian
CorelDRAW tidaklah cocok digunakan untuk layout isi buku. Pertama kali muncul
pada tahun 1987, versi terakhir yang dirilis adalah X5 (15) pada Februari 2010.
Popularitas dan penggunaannya yang begitu luas membuat software lain yang
sejenis, sedikit banyak kemudian mengikuti tampilan dan cara penggunaannya,
termasuk drawing software yang tidak berbayar (open source).
Drawing dan Painting, Apa Bedanya?
Apa saja software grafis yang anda kenal? Jika anda menyebut Adobe Photoshop, ia
termasuk painting software. Apa beda drawing dan painting kalau begitu? Painting
berarti bahwa ketika anda menambahkan sesuatu – apakah itu titik, garis, bangun,
coretan dan sebagainya – ke atas bidang gambar, maka anda melakukan hal yang
sama dengan mencorat-coret sebuah kertas: anda mengubah warna bidang gambar
tersebut, sehingga coretan yang anda buat tidak dapat digeser atau diubah kecuali
dihapus. Pada painting, manipulasi individual terhadap coretan dicapai dengan
sistem layering: seolah-olah anda memiliki selembar kertas putih di dasar dan
berlapis-lapis kertas transparan di atasnya: coretan pada lapis ke 15 dapat anda
hapus tanpa merusak coretan lain di lapis ke 14. Drawing berarti bahwa apa yang
anda tambahkan ke bidang gambar sebenarnya adalah sebuah objek. Seperti
menaruh pin, penggaris, dan busur di atas selembar kertas. Benda-benda tersebut
tidak pernah menyatu dengan kertasnya, sehingga bebas untuk dimanipulasi,
misalnya digeser. Setiap objek drawing merupakan hasil penggambaran secara
matematis dari informasi komponen grafis objek yang tersimpan. Ukuran file citra
hasil painting akan membesar seiring dengan ukuran bidang gambar dan jumlah
layernya, sedangkan ukuran file gambar hasil drawing tergantung pada banyaknya
objek di dalamnya. Citra painting menyimpan hasil akhir coretan-coretan anda
berupa sebuah lukisan utuh (dikenal juga sebagai bitmap); gambar drawing
menyimpan koordinat titik, jenis objek dan manipulasinya saja (dikenal juga sebagai
vector), sehingga perlu rendering (proses penggambaran) setiap kali kita ingin
melihat hasilnya.
Berkenalan Dengan CorelDRAW
Membuka CorelDRAW
CorelDRAW bukanlah sesuatu yang langsung ada di komputer anda, ketika anda
baru saja membelinya misalnya, atau setelah anda melakukan instalasi sebuah
sistem operasi. Tentu anda harus terlebih dahulu membeli software ini dan
melakukan instalasi sebelum anda mulai menggunakannya. CorelDRAW tersedia
dalam paket bernama Corel Graphics Suite bersama beberapa software grafis lain
dari Corel yang saling melengkapi. Ukuran instalasinya antara 100-300 megabyte
untuk seluruh paket tersebut. Corel Graphics Suite tersedia untuk sistem operasi
Windows dan Macintosh. Jika CorelDRAW telah terinstal, sangat mudah untuk
membukanya, tinggal menamukan lokasi grup software aplikasi pada komputer
anda. Contoh untuk Windows adalah klik tombol ‘Start’ ‘All Programs’
‘CorelDRAW Graphics Suite X4’ ‘CorelDRAW X4’. Bagaimana jika versi CorelDRAW
yang dimiliki berbeda? Temukan saja bagian menu yang memuat kata Corel,
kemudian cari shortcut untuk CorelDRAW di sana.
Antarmuka CorelDRAW
Setelah memberikan perintah untuk membuka CorelDRAW, mungkin saja akan
muncul jendela dengan pertanyaan atau pilihan, klik saja ‘New’, dan akan muncul
antarmuka utama CorelDRAW. Tutorial ini menggunakan CorelDRAW versi X4 untuk
pembahasannya. Jika versi yang anda miliki berbeda, jangan khawatir, secara garis
besar antarmuka CorelDRAW tidak mengalami perubahan radikal dari satu versi ke
versi berikutnya, sehingga informasi dalam tutorial ini masih dapat anda gunakan.
Perbedaan yang ada adalah kemampuan baru yang ditambahkan setiap kenaikan
versi, yang biasanya ditunjukkan oleh adanya tool baru pada toolbar atau menu baru,
sehingga pada versi yang lebih lama dari X4, beberapa bagian antarmuka belum ada.

Bagian-bagian antarmuka CorelDRAW (nomor menunjuk pada ilustrasi gambar):
1. Title Bar
2. Menu Bar
Kumpulan menu yang digunakan untuk mengakses seluruh fungsi-fungsi
yang ada pada CorelDraw, termasuk membuka – menyimpan file, efek-efek,
dan sebagainya.
3. Standard Toolbar
Kumpulan icon yang berfungsi untuk mengakses menu-menu umum yang
paling sering dipakai. Berikut isi standard toolbar:


4. Property Bar
Berfungsi menampilkan pilihan properti dari sebuah fungsi toolbox yang
tengah dipakai. Pada kondisi default (tool yang terpilih adalah pick tool –
panah putih, maka property bar akan berisi ukuran kertas bidang gambar,
orientasi kertas, unit yang digunakan, dan sebagainya. Property bar akan
selalu berubah tergantung dari tool yang kita pilih di toolbox.

5. Ruler Bar
6. Toolbox
Berisi pilihan tool dan mode menggambar. Klik pada sebuah ikon tool untuk
menggunakannya, maka tombol ikon akan tampak seperti ditekan, dan tool
tersebut siap kita gunakan pada bidang gambar. Kadang juga terdapat subtool
yang dapat dimunculkan dengan menekan agak lama pada sebuah icon
tool, kemudian klik pada sub tool yang tersedia. Isi Toolbox ditunjukkan
pada halaman berikutnya.

7. Bidang Kerja
8. Bidang Gambar
Luasan bidang gambar dengan ukuran kertas tertentu yang dapat kita
gunakan untuk mendesain gambar. Apa yang berada di luar tepi bidang
gambar tidak akan ikut tercetak saat diprint.
9. Palet Warna
Digunakan untuk memilih warna yang akan kita pakai untuk mewarnai
sebuah objek gambar. Klik kiri pada palet akan mengeset warna isian (fill)
suatu objek, dan klik kanan pada palet akan mengeset warna tepi dan garis
(line).
10. Penunjuk Halaman
11. Status Bar
Menunjukkan beberapa status penting dan event yang sedang terjadi, juga
pada bagian kanan menunjukkan warna fill dan line sebuah objek.
12. Object Properties
Menampilkan setting yang dapat dipilih dari sebuah objek. Biasanya yang
terdapat di sini adalah warna fill, warna garis, dan sebagainya untuk sebuah
objek tertentu saja.
Tool Untuk Menggambar
Anda membutuhkan beberapa peralatan dasar untuk memudahkan anda
menggambar. Peralatan atau tool ini tersedia pada Toolbox di sebelah kiri
antarmuka, dan secara sengaja dikelompokkan pada bagian atas untuk
mempermudah penggunanya mengingat dan menjangkaunya. Tool harus diklik
terlebih dahulu untuk menggunakannya. Tool dasar ini diantaranya adalah:
Pick Tool
Memilih dan mengaktifkan obyek untuk melakukan manipulasi objek. Misalnya
scaling, rotating, skewing, resizing.
Shape Tools
1. Shape Tool : Melakukan proses editing node pada shape (komponen garis
dari obyek).
2. Smudge Tool : Menggosok obyek sehingga merubah bentuk obyek yang
digosok tersebut.
3. Roughen Tool : Memberikan efek distorsi pada obyek.
4. Transform Tool : Merotasi, membesarkan, mengecilkan, skewing image
secara bebas.

Crop Tools
1. Crop Tool : Digunakan untuk menghapus objek diluar seleksi.
2. Knife Tool : Pisau yang berfungsi untuk memotong obyek. Cara kerjanya
persis seperti menggunakan pisau biasa.
3. Eraser Tool : Menghapus bagian tertentu dari obyek.
4. Virtual Segment delete tool : Menghapus segmen secara virtual
Zoom Tools
1. Zoom Tool : Membesarkan atau mengecilkan tampilan area kerja di monitor.
2. Hand Tool : Menggeser area kerja ke posisi tertentu.
Mulai Menggambar
Mengatur Ukuran Bidang Gambar
Karena dirancang untuk desain kreatif – termasuk desain cetak, maka CorelDRAW
menyediakan bermacam-macam ukuran kertas secara default untuk membantu Anda
memilih secara cepat ukuran yang diinginkan. Hampir segala jenis ukuran kertas
standar yang populer dapat anda temukan di sini: Letter, A4, F4, B4, Business Card,
Hagaki dan sebagainya.
Pengaturan tambahan meliputi orientasi kertas, satuan
ukuran yang akan digunakan dan lain-lain. Klik Menu Tools Options Document
Page Size untuk memunculkan jendela pengaturan ukuran bidang gambar
yang ditunjukkan pada halaman berikutnya.
Alternatif lain adalah ketika tool dalam posisi ‘Pick Tool’, ubah ukuran kertas yang
ada pada Property Bar, apakah Letter, A4 atau sebagainya, atau kita juga bisa
mendefinisikan sendiri ukuran yang kita mau, misalnya 3 x 4 inchi, atau 30 x 30 cm,
pada boks di sebelah kanan ukuran kertas, sekaligus pilih orientasi kertas, apakah
portrait (tegak) atau landscape (tidur).

Menambahkan Objek
Pada bagian awal dijelaskan bahwa CorelDRAW adalah drawing software. Semua
yang terletak di atas bidang gambar adalah objek. Artinya, apapun yang pernah anda
lihat berada di atas bidang gambar, baik itu titik, garis, bangun, citra (image), teks
dan lain-lain, yang meskipun seolah-olah membentuk sebuah kesatuan komposisi,
sebenarnya adalah entitas-entitas terpisah yang saling bebas satu sama lain.
Objek apa saja yang dapat ditambahkan ke dalam bidang gambar?
Ada berbagai pilihan objek yang disediakan pada bagian tengah Toolbox. Seluruhnya
adalah objek geometris – karena dibuat secara matematis, tetapi objek-objek ini jika
dikombinasikan dapat menghasilkan gambar yang menarik.

Curve Tools
1. Freehand Tool : Membuat obyek berupa garis bebas.
2. Bezier Tool : Membuat obyek garis dengan menentukan banyaknya node.
3. Artistic Media Tool : Membuat obyek garis dengan berbagai bentuk yang
artistik.
4. Pen Tool : Membuat obyek kombinasi antara garis lurus dan garis lengkung
secara langsung.
5. Polyline Tool : Membuat obyek kombinasi garis lurus dan freehand secara
langsung.
6. 3-Point Tool : Membuat obyek garis dengan kurva 3 point.
7. Connector Tool : Membuat obyek garis konektor secara interaktif
8. Dimension Tool : Membuat obyek garis ukuran pada suatu obyek yang kita
buat.
Smart Tools
1. Smart Fill : Untuk mewarna objek dan garis secara bersamaan sesuai dengan
pengaturan.
2. Smart Drawing : Membuat obyek garis secara bebas seperti freehand tool,
namun dengan hasil yang lebih bagus.
Rectangle Tools
1. Rectangle Tool : Membuat obyek persegi panjang atau bujur sangkar.
2. 3-Point Rectangle Tool : Membuat obyek persegi panjang atau bujur sangkar
dengan kemiringan tertentu.
Ellipse Tools
1. Ellipse Tool : Membuat obyek lingkaran atau elips.
2. 3-Point Ellipse Tool : Membuat obyek lingkaran atau elips dengan kemiringan
tertentu.
Object Tools
1. Polygon Tool : Membuat obyek segi banyak.
2. Star Tool : Membuat obyek-obyek bintang.
3. Complex Star Tool : Membuat obyek-obyek bintang sudut banyak.
4. Graph Paper : Membuat obyek menyerupai tabel.
5. Spiral Tool : Membuat obyek spiral.
6. Text Tool : Membuat obyek teks.
7. Table Tool : Membuat tabel.
Perfect Shape Tools
1. Basic Shapes Tool : Membuat obyek-obyek dasar.
2. Arrow Shapes Tool : Membuat obyek-obyek anak panah.
3. Flowchart Shapes Tool : Membuat obyek-obyek flowchart.
4. Banner Shapes Tool : Membuat objek-objek banner.
5. Callout Shapes Tool : Membuat obyek-obyek callout (objek isi teks pada
komik).
Eyedropper Tools
1. Eyedropper tool : Mengambil sampel warna dari suatu obyek.
2. Paintbucket tool : Memberikan warna tertentu pada suatu obyek.
Bagaimana cara menambahkan objek?
Contoh berikut akan menambahkan objek berupa segi empat dan lingkaran. Untuk
membuat segi empat, klik ‘Rectangle Tool’ pada Toolbox, klik pada bidang gambar,
kemudian tarik sesuai ukuran segi empat yang diinginkan dan selamat, sebuah segi
empat telah ditambahkan pada bidang gambar anda! Lakukan cara yang sama untuk
menambahkan sebuah lingkaran, tetapi sebelumnya klik pada ‘Ellipse Tool’ sebelum
anda mulai melakukan klik dan tarik pada bidang gambar. Setiap bentuk objek
sebenarnya memiliki shortcut tombol keyboard masing-masing untuk mempercepat
proses desain. Temukan beberapa diantaranya melalui eksperimen, dan cobalah
membuat objek-objek yang lainnya!

Catatan ketika menambahkan objek teks
Jika anda ingin menambahkan teks tanpa batas segi empat – misalkan
kalimat slogan atau judul, klik ‘Text Tool’ kemudian cukup sekali klik pada
bidang gambar, dan ketikkan teks yang anda inginkan. Jika anda melakukan
dengan cara yang sama seperti contoh di atas (klik dan tarik) saat
menambahkan objek teks, maka akan tercipta sebuah batas segi empat
yang menjadi tempat menuliskan teks anda. Batas ini berfungsi seperti
batas kolom pada majalah.
Bagaimana cara mengubah garis dan isian objek?
Lakukan eksperimen pribadi, dan temukan bagaimana anda dapat
mengubah warna garis, ketebalan garis, pola garis, warna isian objek, pola
isian objek, dan sebagainya. Temukan jawabannya pada suplemen modul
ini, tetapi berusahalah untuk menemukannya sendiri terlebih dahulu!
Menambahkan Objek Gambar Berformat Lain
Tidak hanya objek asli dari CorelDRAW yang dapat kita taruh di atas bidang gambar.
Seandainya anda memiliki citra atau gambar yang dibuat dengan software grafis
lainnya, objek tersebut dapat dimasukkan pula ke dalam bidang gambar, jika format
objek tersebut didukung oleh CorelDRAW. Format gambar lain yang didukung
misalnya adalah EPS (Encapsulated PostScript), AI (Adobe Illustrator), SVG (Scalable
Vector Graphics – format gambar terbuka), serta format-format citra umum seperti
BMP (bitmap), JPG, GIF, PNG (Portable Network Graphics – format citra terbuka) dan
sebagainya. Caranya adalah sebagai berikut:
a. Klik pada menu ‘File Import’, atau bisa juga dengan menekan ‘Ctrl + I’ pada
keyboard.
b. Muncul kotak dialog ‘Import’ untuk memilih gambar, pilih gambar yang
dikehendaki, kemudian klik tombol Import
c. Muncul placeholder untuk meletakkan gambar di bidang gambar, gerakkan
mouse ke tempat yang dikehendaki, kemudian klik untuk menempatkan
gambar tersebut.
d. Objek selesai diimpor ke bidang gambar. Objek ini masih bisa digeser jika
letaknya kurang pas dengan cara klik pada bagian objek yang bukan bagian
tengahnya, kemudian tarik ke lokasi yang diinginkan.
Penting tentang impor citra!
Citra hasil impor yang memiliki warna latar belakang putih belum tentu
akan berubah menjadi latar belakang transparan ketika menjadi sebuah
objek. Hanya format citra *.gif dan *.png, dan gambar dari aplikasi vektor
lainnya yang latar belakangnya dapat terlihat transparan; itu pun dengan
syarat tertentu yang terkait dengan cara penyimpanan gambar tersebut
pada waktu dibuat.
Memanipulasi Objek
Kelebihan dari konsep objek adalah, bahwa sebuah objek tidak terikat dengan
bidang gambarnya maupun objek yang lain, sehingga setiap objek bisa dimanipulasi
secara bebas tanpa mempengaruhi yang lain.
Manipulasi Dasar Objek
1. Select (Memilih)
Pilih tool Pick Tool yang berada pada urutan teratas toolbox, kemudian klik pada
objek yang diinginkan. Untuk memilih lebih dari satu objek, sinari seluruh objek
(melakukan klik dan tarik pada area sekitar objek-objek dimaksud) atau menekan
tombol keyboard ‘Shift’ sambil melakukan klik pada masing-masing objek.
2. Move (Memindah)
Pilih objek yang diinginkan, kemudian pindahkan dengan cara melakukan klik dan
tarik pada objek tersebut. Jika anda ingin menggeser beberapa objek sekaligus,
pastikan ketika melakukan klik dan drag, kursor mouse diposisikan pada salah satu
objek tersebut.

3. Resize (Memperbesar/Memperkecil)
Pilih objek yang diinginkan, kemudian klik dan tarik kotak berwarna hitam di
pojok-pojok atau kiri-kanan-atas-bawah objek untuk merubah ukuran objek. Jika
Anda menginginkan objek membesar dan mengecil sesuai porosnya, tekan
terlebih dahulu dan tahan tombol keyboard ‘Shift’ selama melakukan klik dan
tarik. Alternatif lain untuk melakukan resize adalah menggunakan ukuran persen
yang terdapat pada Property Bar. Persen ini berlaku untuk panjang dan lebar
objek. Jika menggunakan property bar, anda harus mengetikkan angka yang
diinginkan, kemudian tekan tombol keyboard ‘Enter’.

4. Rotate (Memutar)
Pilih objek yang diinginkan, lalu klik sekali lagi pada sembarang bagian objek
untuk menjadikan mode rotate, di mana tanda hitam di pojok-pojok akan berubah
menjadi panah melingkar. Klik dan tarik pada panah tersebut untuk memutar
objek. Jika anda menginginkan objek berputar sesuai porosnya yang baru, Anda
harus memindah poros-nya dengan cara klik dan tarik pada ikon poros.

Alternatif rotasi yang lain adalah menggunakan fungsi rotasi yang ada pada
Property Bar, dengan fungsi rotasi CCW (counter clockwise – melawan arah jarum
jam). Jika menggunakan property bar, anda harus mengetikkan angka yang
diinginkan, kemudian tekan tombol keyboard ‘Enter’.

Setelah selesai melakukan rotasi, klik sekali lagi pada objek untuk
mengembalikannya ke mode resize.
5. Delete (Hapus)
Pilih objek yang diinginkan, lalu tekan tombol ‘Del’ pada keyboard.
Mengapa objek dapat dimanipulasi dengan mudah?
Ditarik, dibalik, diputar, kok sepertinya luwes sekali? Objek yang terlihat di
layar sebenarnya disimpan sebagai informasi komponen grafis saja,
misalnya koordinat titik, garis, warna, dan rumus penyusun objek tersebut.
Apa yang terlihat secara visual adalah hasil rendering atau penggambaran
secara matematis dari komponen-komponen grafis objek tersebut. Dengan
demikian manipulasi akan langsung diterapkan secara matematis terhadap
komponen informasi yang dimanipulasi, misalnya letak sebuah titik, dan
secara otomatis komponen lain akan menyesuaikan. Ukuran dan posisi
objek tidak akan mempengaruhi besarnya informasi yang disimpan, tetapi
banyaknya objek yang disimpan.
Menyimpan dan Membuka Gambar
Bekerja dengan banyak objek akan membuat memory komputer berkurang, dan
bukan tidak mungkin nantinya anda akan bekerja dengan ratusan bahkan ribuan
objek, yang – karena asyiknya – tidak terasa menghabiskan seluruh memory
komputer dengan efek samping komputer berhenti atau mengeluarkan pesan
kesalahan. Satu hal yang harus diketahui adalah jika hal ini terjadi, pada beberapa
kasus CorelDRAW ikut berhenti dan gambar anda menjadi hilang. Seluruhnya? Ya,
seluruhnya! Oleh karena itu jangan lupa untuk sering melakukan penyimpanan untuk
mencegah hilangnya pekerjaan anda. Disarankan untuk melakukan save setiap 5
atau 10 menit sekali.
Menyimpan Gambar
Klik pada menu ‘File Save’, atau bisa juga dengan menekan ‘Ctrl + S’ pada
keyboard, atau dengan mengklik ikon ‘Save’ (gambar disket) pada Standard Toolbar.
Jika sebelumnya gambar belum pernah disimpan, akan muncul kotak dialog ‘Save
Drawing’ yang menanyakan nama file. Ketikkan nama file sesuai keinginan anda,
kemudian klik tombol ‘Save’.
Untuk alasan kompatibilitas, anda dapat memilih format penyimpanan file gambar.
Format default adalah CDR. Anda dapat juga memilih untuk menyimpan dalam
format CDR versi-versi sebelumnya, agar file gambar anda dapat dibuka oleh
CorelDRAW versi lama. Jendela penyimpanan ditunjukkan oleh gambar pada
halaman berikutnya.

Membuka File Gambar
Untuk membuka kembali gambar, klik pada menu ‘File Open’, atau bisa juga
dengan menekan ‘Ctrl + O’ pada keyboard, atau dengan mengklik ikon ‘Open’
(gambar folder berpanah keluar) pada Standard Toolbar. Akan muncul kotak dialog
‘Open Drawing’, pilih file yang diinginkan kemudian klik tombol ‘Open’.
Menyimpan gambar yang mengandung objek teks.
Jika anda memiliki objek teks pada gambar anda, kemungkinan
ketika gambar tersebut dibuka di komputer lain, ada beberapa font
yang tidak dimiliki komputer tersebut, sehingga font yang anda
gunakan untuk menuliskan teks tidak akan dapat ditampilkan. Untuk
menghindari hal ini, pilihlah objek-objek teks yang dibuat menggunakan
font yang jarang ada, kemudian lakukan ‘Convert to Curve’. Objek teks
anda akan menjadi kurva. Kekurangan dari cara ini adalah teks anda tidak
dapat diedit kembali. Cara lain adalah dengan mencontreng pilihan ‘Embed
Truetype Fonts’ saat melakukan penyimpanan pertama kali. Dengan cara
kedua ini teks masih tetap dapat diedit, tetapi ukuran file akan menjadi
lebih besar karena memuat pula seluruh font yang digunakan.
Bonus Tips Modul 1
Membentuk teks mengikuti sebuah objek lain
a. Buatlah sebuah objek garis dengan ‘Bezier Tool’.
b. Klik ‘Shape Tool’, klik dua kali pada objek garis yang dibuat sebelumnya, akan
muncul sebuah titik hitam besar sebagai titik lengkungan kurva.
c. Tarik titik hitam besar tersebut sesuai keinginan untuk membentuk kurva.
d. Sesuaikan sudut kurva dengan menarik-narik titik hitam kecil yang ada di
ujung garis putus-putus.

e. Dapatkah cara ini diterapkan pada objek selain garis? Cobalah!
Membentuk teks mengikuti sebuah objek lain
a. Buatlah sebuah objek, apakah itu lingkaran, kotak atau garis.
b. Klik ‘Text Tool’
c. Dekatkan pointer mouse ke objek tersebut sampai ikon pointer berubah
menjadi huruf A dengan lekuk di bawahnya. Klik mouse dan silakan mulai
menulis teks mengikuti bentuk objek yang bersangkutan.









Fungsi-fungsi Bermanfaat
Mengubah Posisi Lapis Objek
Anda membuat sebuah objek kotak, kemudian anda menambahkan sebuah objek
lingkaran, lalu anda menambahkan sebuah objek segitiga. Jika anda geser-geser,
maka akan terlihat bahwa kotak ada di lapis paling bawah. Apakah dia harus selalu
berada di bawah? Tidak, ia bisa digeser menjadi yang paling atas. Untuk itulah anda
perlu menguasai fungsi mengubah posisi labis objek.
Cara yang paling sederhana adalah:
1. Klik Pick tool.
2. Pilih objek yang diinginkan.
3. Tekan tombol ‘Ctrl + Page Up’ pada keyboard untuk menaikkan posisi objek
satu lapis.
4. Tekan tombol ‘Ctrl + Page Down’ pada keyboard untuk menaikkan posisi objek
satu lapis.
5. Tekan tombol ‘Shift + Page Up’ atau ‘Shift + page Down’ pada keyboard untuk
menaikkan posisi objek ke lapis paling depan atau paling belakang
Efek Transparansi
Anda bisa menambahkan efek transparansi pada semua objek yang kita punyai pada
bidang gambar, baik itu rectangle, teks, maupun objek gambar yang kita import dari
luar. Langkah langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Pastikan objek yang diinginkan telah dipilih dengan cara klik pada sembarang
bagian objek tersebut, dan pastikan sudah memilih ‘Pick Tool’ dengan
mengklik ikonnya pada Toolbox.
2. Klik ikon ‘Interactive Blend Tool’ pada Toolbox, tahan sebentar hingga muncul
sub-toolnya, kemudian klik pada ikon ‘Interactive Transparency Tool’ (gambar
gelas).
3. Pilih jenis transparansi yang diinginkan pada Property Bar, apakah uniform
(seragam), linear (bertahap) dan sebagainya. Pilihan defaultnya adalah none
(tidak transparan). Kita juga bisa mengatur tingkat transparansi yang ada
dalam bentuk persen. 100 persen berarti gambar benar-benar tembus
pandang (hilang).
Untuk jenis transparansi yang bukan uniform, kita juga bisa mengatur arah
transparansi dengan melakukan klik dan tarik pada kotak hitam dan putih yang
muncul di atas objek. Kotak hitam menandakan arah yang semakin transparan,
sedangkan kotak putih ke arah yang semakin solid.
Efek Shadow
Efek lain yang umum dipakai adalah shadow, untuk menambahkan bayangan pada
objek kita. Jika objek berupa objek asli buatan CorelDRAW, maka bentuk bayangan
akan mengikuti bentuk objeknya. Jika objek berupa gambar yang diimport, maka
akan mengikuti tipe gambar tersebut. Gambar yang mengandung sifat transparan
seperti *.gif dan *.png, bentuk bayangannya akan mengikuti bentuk gambar yang
tidak transparan, sedangkan pada gambar yang sifatnya solid seperti *.bmp dan
*.jpg, bayangan akan mengikuti bentuk kotak sesuai ukuran gambar. Cara
menambahkan bayangan pada objek:
1. Pastikan objek yang diinginkan telah dipilih dengan cara klik pada sembarang
bagian objek tersebut, dan pastikan sudah memilih ‘Pick Tool’ dengan
mengklik ikonnya pada Toolbox.
2. Klik ikon ‘Interactive Blend Tool’ pada Toolbox, tahan sebentar hingga muncul
sub-toolnya, kemudian klik pada ikon ‘Interactive Drop Shadow Tool’ (gambar
kotak berbayangan).
3. Pilih jenis bayangan yang diinginkan dari beberapa preset yang tersedia pada
Property Bar. Atur juga variabel-variabel yang menyertai untuk preset
tersebut. Lakukan eksperimen dengan memasukkan nilai-nilai baru ke dalam
boks-boks yang tersedia di Property Bar.
Anda juga bisa mengatur arah bayangan dengan melakukan klik dan tarik pada kotak
hitam dan putih yang muncul di atas objek. Kotak hitam menandakan arah bayangan,
sedangkan kotak putih adalah awal munculnya bayangan. Kotak putih hanya dapat
diatur untuk tengah, kiri, kanan, atas dan bawah objek.
Mengedit Bentuk Objek Dengan Fleksibel
Jika anda tidak puas dengan bentuk dasar objek yang sudah diberikan oleh
CorelDRAW, anda dapat melakukan edit terhadap objek tersebut sehingga memiliki
bentuk yang aneh, asimetris dan sebagainya. Caranya adalah:
1. Buat sebuah objek, misalnya rectangle (kotak).
2. Klik ‘Pick Tool’, pilih objek tersebut.
3. Klik kanan pada objek, pilih ‘Convert to Curve’.
4. Klik ‘Shape Tool’.
5. Cobalah untuk melakukan klik dan tarik pada sisi-sisi objek tersebut, jika
belum berhasil, lakukan langkah berikutnya.
6. Klik satu titik sudut objek (berupa kotak hitam), klik kanan dan pilih ‘to Curve’,
lakukan pada semua titik sudut yang diperlukan.
7. Cobalah klik dan tarik pada sisi-sisi objek tersebut, bentuklah sesuai keinginan.
Untuk bentuk yang lebih presisi, klik dan tarik pada garis panah yang muncul
dari setiap titik sudut.
8. Untuk menambahkan titik sudut, dengan ‘Shape tool’ terpilih, dobel klik pada
garis objek. Untuk menghapusnya, klik kanan pada titik sudut tersebut dan
pilih ‘Delete’.
Tips Yang Lebih Lengkap
Anda dapat mendownload tips yang lebih lengkap beserta petunjuk langkah demi
langkah, karangan Lizard Wijanarko dari link berikut:
http://lecturer.ukdw.ac.id/mahas/dossier/memulaicoreldraw.pdf
Membuat Poster Yang Baik
Membuat sebuah poster memerlukan teknik supaya poster enak untuk dilihat
sekaligus menyampaikan apa yang menjadi tujuannya. Berikut ini tips yang dapat
digunakan sebagai panduan dalam membuat poster.
1. Kenali Audience Anda
Ini adalah langkah pertama yang wajib untuk
dilakukan ketika membuat sebuah iklan dan
berlaku juga untuk poster. Anda hanya
memiliki 3 detik untuk dapat menangkap
perhatian seseorang agar ia mau melihat
poster anda. Ini berarti bahwa anda harus
tahu apa yang disukai oleh calon sasaran
poster anda, dan apa yang ingin mereka
lihat. Buatlah desain poster yang langsung
menarik mereka untuk datang pada
pandangan pertama. Jika sasaran anda
adalah anak-anak, gunakan warna yang
cerah dan gambar tokoh kartun favorit
mereka. Jika sasaran anda adalah orang
dewasa, jangan gunakan tokoh kartun –
gunakanlah gambar artis atau gambar lain
yang menarik bagi orang dewasa. Hal lain
yang penting adalah menanyakan pada diri
anda, apa sebenarnya tujuan anda membuat
poster ini. Menjual sesuatu? Mendidik
masyarakat? Mempromosikan sesuatu? Meskipun tampak rumit, tidak ada salahnya
anda membuat catatan kecil mengenai tujuan pembuatan poster anda, untuk
menjaga arah desain anda agar tetap konsisten.



2. Fokuskan Pesan Yang Ingin Anda Sampaikan
Poster terbaik berkata tentang sebuah hal dan menyampaikannya dengan singkat,
tidak bertele-tele. Anda sebaiknya membuat sebuah headline yang pendek saja – 8
kata atau kurang dari itu – tetapi memiliki makna kuat yang langsung dapat
ditangkap oleh orang-orang yang membacanya. Gunakan objek-objek lain yang
membantu mendukung untuk menyampaikan tujuan anda. Jika menambahkan foto,
pilih foto yang berhubungan dan semakna dengan teks anda, jangan asal comot saja
atau berpikir bahwa yang penting ada dekorasinya. Kita tidak sedang membuat
dekorasi di sini, tetapi mengarahkan semua objek yang ada pada poster untuk fokus
pada satu pesan utama. Jangan membuat pusing pembaca poster anda dengan
berbagai macam objek yang tidak saling berkaitan.

3. Jangan Ruwet!
Idealnya, desain poster anda memiliki sebuah objek fitur, yaitu sebuah objek yang
tampak begitu mencolok dan merebut perhatian para pembaca. Jika desain anda
menempatkan teks secara asal-asalan dan berkesan asal muat; menggunakan terlalu
banyak warna; terlalu banyak tekstur atau dengan singkat dapat dikatakan: terlalu
banyak isinya, maka tujuan untuk menarik perhatian sekaligus menyampaikan
informasi, tidak akan tercapai. Setelah desain awal selesai, pejamkan mata dan lihat
kembali poster anda, seolah-olah anda pembaca awam. Apakah poster anda sudah
begitu menarik? Apakah pesannya sudah jelas?


4. Perkuat Visual Daripada Teks
Sebuah poster berfungsi untuk menyampaikan ide secara visual. Jangan terbawa
untuk menuliskan sebuah cerita panjang lebar di sana, tetapi gunakanlah gambar
untuk berbicara. Contoh poster di sebelah
kiri memberikan pesan yang jelas bahwa ia
berbicara mengenai Batman, seandainya
tanpa teks sekalipun. Jika anda harus
memasukkan teks, boleh saja, tetapi jangan
terlalu banyak, dan pastikan bahwa teks
tersebut terintegrasi dengan desain visual
poster anda.

5. Font Harus Mudah Dibaca
Mempertimbangkan banyaknya variasi jenis objek yang mungkin anda masukkan
sebagai elemen desain poster, maka ketika anda memutuskan untuk memuat teks,
font yang digunakan harus jelas sehingga tidak bercampur dengan elemen-elemen
yang lain. Untuk headline, disarankan bahwa ia harus terbaca dari jarak minimal 5
meter. Jangan gunakan font yang rumit, kursif atau mirip tulisan tangan.
Berdasarkan penelitian dan survey, font bertipe sans-serif (tanpa ekor atau ujung
lancip) misalnya Arial, lebih mudah dibaca dari kejauhan. Anda juga dapat
menggunakan ukuran untuk mengorganisasikan informasi. Headline sebagai elemen
tipografis utama poster anda, tentu berisi pesan yang paling mengena dan oleh
karena itu menggunakan ukuran font yang paling besar. Sajikan informasi pada
tingkat berikutnya disajikan dalam teks berukuran font lebih kecil, dan semakin
detail akan semakin kecil. Mengapa tidak perlu semuanya besar? Pembaca akan
sudah sedemikian dekat melihat poster anda – karena tertarik dengan headline dan
informasi lainnya – untuk dapat membaca detailnya.

6. Gunakan Warna Secara Efektif
Warna dapat membantu anda untuk memberikan kesan instan mengenai poster
anda. Ia dapat menunjukkan identitas, membantu memilah informasi, memberi
nuansa yang diinginkan, dan masih banyak lagi, sehingga secara sepintas saja
pembaca sudah dapat menangkap kesan yang ingin disampaikan. Poster dengan
warna perusahaan tertentu langsung memberikan impresi bahwa itu adalah poster
buatan perusahaan tersebut. Warna juga member makna emosional, misalnya biru
member kesan menenangkan, dan merah adalah keberanian, agresi, atau cinta.
Pastikan warna yang anda pilih tidak mengaburkan dan justru mendukung pesan
poster anda. Kombinasi warna juga berperan untuk membuat seberapa betah
pembaca menatap poster anda. Jangan asal menambahkan warna hanya dengan alas
an memperkaya warna. Anda dapat googling dengan keyword “color emotion” dan
“color combination” untuk menemukan nada warna dan kombinasi warna yang tepat
bagi poster anda.
7. Think Big!
Ini poster. Ukuran kertasnya jelas besar, sehingga anda perlu memperhatikan
resolusi gambar yang anda gunakan sebagai elemen poster anda. Mengambil
gambar kecil 20x20 piksel kemudian melebarkannya menjadi 200x200 piksel bukan
hal yang bagus untuk dilakukan. Gambar akan terlihat pecah dan menjadi sangat
tidak elegan. Gunakan gambar dengan resolusi besar dan pastikan kembali (re-proof)
sebelum dicetak bahwa semuanya terlihat sempurna dan poster-perfect. Bagaimana
dengan resolusi teks danobjek vektor lainnya? Jangan khawatir, objek-objek
tersebut akan menyesuaikan diri ketika diperbesar.

Bagaimana dengan Brosur dan Leaflet?
Secara umum, tips untuk poster dapat juga anda gunakan ketika membuat brosur
atau leaflet. Hanya saja brosur dan leaflet biasanya memiliki lebih banyak teks
daripada poster. Untuk itu perlu dilakukan penempatan tata letak yang bijak, dan
tetap berpegang pada prinsip bahwa apapun teks yang anda putuskan untuk
dicantumkan, ia tetap menjadi elemen desain yang tak terpisahkan dari keseluruhan
desain brosur atau leaflet.
Cara yang paling umum digunakan untuk menyiasati adalah dengan menerapkan tips
poster secara menyeluruh untuk halaman sampul brosur dan baru menambahkan
teks yang lebih banyak di bagian dalamnya. Hal ini membantu merebut perhatian
calon pembaca pada awalnya, supaya lebih tertarik untuk mengetahui isinya.


Modul Coreldraw X3
MAN SABDODADI BANTUL Penyusun : Joko Supriyanto
CORELDRAW X3
Pendahuluan
Secara umum program desain grafis terdiri dari 2 macam, yaitu
1. Berbasis vektor
2. Berbasis bitmap (raster)
Nama-nama perangkat lunak untuk desain grafis
No Sofware Keterangan
1 Corel Draw Berbasis Vektor
2 Free hand Berbasis Vektor
3 Adobe Illustrator Berbasis Vektor
4 Paint Berbasis Raster (bitmap)
5 Photoshop Berbasis Raster (bitmap)
6 Corel Photo paint Berbasis Raster (bitmap)
7 Gimp Berbasis Raster (bitmap)
Pengertian desain grafis berbasis
Vector : Desain grafis yang berbasis besaran dan arah, atau magnitude dan direction
Bitmap : Desain grafis yang memiliki berjuta-juta titik atau pixel
Perbedaan desain grafis berbasis vektor dan berbasis bitmap
Berbasis vektor Berbasis bitmap
Gambar tetap jelas ketika diperbesar gambar kurang jelas jika di perbesar (menjadi
kabur dan pecah)
Tersusun oleh garis dan kurva terdiri atas titik / dot
Ukuran file yang dihasilkan kecil ukuran file yg dihasilkan besar
Kualitas grafik tidak bergantung dari banyaknya pixel kualitas grafis bergantung dari banyaknya pixel
Perbedaan dan persamaan penggunaan pewarnaan CMYK dan RGB
persamaan
RGB dan CMYK itu sama-sama warna primer.
perbedaan
RGB CMYK
· Red Green Blue (merah, hijau, biru)
· RGB merupakan warna-warna primer yang
digunakan pada monitor
· Jadi RGB lebih digunakan untuk desain yang
nantinya ditampilkan ke media layar monitor
· Jika warna RGB di campur semua, akan
menghasilkan warna putih
· Cyan Magenta Yellow Black (orang awam bilang
biru, merah, kuning dan hitam )
· CMYK merupakan warna-warna primer yang
paling banyak digunakan pada printer
· CMYK lebih digunakan untuk desain yang
nantinya ditampilkan ke media cetak
· Jika warna CMY di campur semua, akan
menghasilkan warna hitam
Kesimpulan :
untuk hasil terbaik pencetakan :
- gunakan warna CMYK
- kenali semua karakteristik perangkat anda (scanner, printer, monitor dll) dengan baik.
untuk desain web dan desain grafis (output monitor)
- gunakan warna RGB
- biasakan mengerjakan dalam ruang cahaya yang terkontrol. mengerjakan disain pada siang dan malam hari
juga menghasilkan perbedaan warna yang berbeda (terutama untuk RGB)
Istilah-istilah
Main Menu = Sederetan Menu yang dipersiapkan untuk membantu dalam proses pembuatan
dan editing gambar
Toolbox = kumpulan tool atau alat-alat yang digunakan untuk mengedit gambar
Properties Bar = Tempat kita melakukan pengaturan
Pilihan Warna / Color Pallete = Memberikan dan memberi warna pada object
Lembar / Kertas Kerja = Tempat kita menggambar / bekerja
Ikon : Lambang kecil yang berfungsi sebagai menu untuk menuju suatu fungsi.
Menu bar : Bar yang berisi menu
Submenu : Bagian dari menu (cascading)

menu : Penuntun fasilitas yang tersedia, untuk mengarahkan user dalam memlilih
proses yang akan dieksekusi.
Mengenal Coreldraw x3
CorelDRAW X3 adalah aplikasi design grafis berbasis vektor untuk membuat beberapa design seperti
kartu nama, logo, kalender, poster, dan lain-lain. Dibuat oleh Corel, sebuah perusahaan yang bermarkas di
Ottawa, Kanada. Versi terakhirnya versi 14 yang dinamai X4 dirilis pada tahun 2008.


Layout coreldraw
Bagian Keterangan
Menu bar Area berisi pilihan dalam bentuk pull-down menu
Property bar Adalah menu bar yang memiliki perintah yang berhubungan dengan obyek atau tool yang sedang aktif.
Sebagai contoh, ketika text tool sedang aktif, maka text property bar menampilkan perintah untuk membuat dan
mengedit teks.
Toolbar Adalah menu bar yang berisi shortcut menuju menu dan perintah lainnya.
Title bar Adalah area yang menampilkan nama dokumen yang sedang dibuka.
Ruler Batas horisontal and vertikal yang digunakan untuk menentukan ukuran dan posisi obyek dalam gambar
Toolbox Berisi tool yang berguna untuk membuat dan memodifikasi obyek dalam gambar
Drawing window Adalah area di luar area kerja yang dibatasi dengan scroll bars.
Drawing page Area berbentuk persegi di dalam drawing window yang merupakan area kerja yang tercetak.
Docker window Adalah window yang menyediakan perintah dan
Saat membuka pertama kali coreldraw akan muncul tampilan sebagai berikut
a. New Graphic : digunakan untuk membuka ruang kerja
baru.
b. Open Last Edited : untuk mengaktifkan file yang
sebelumnya teleh dibuat atau dibuka.
c. Open Graphic : untuk mengaktifkan file yang teleh
tersimpan pada memory/ disk
d. Template : untuk mengaktifkan desain template yang
telah tersedia/ disediakan di dalam program CorelDraw
e. Corel Tutor : untuk mengaktifkan tutorial interaktif
yang ada/ terinstal dalam program CorelDraw.
f. What’s New? : untuk mengetahui fasilitas terbaru apa
saja yang ditawarkan oleh CorelDraw Versi terbaru ini
dibandingkan dengan versi sebelumnya.
g. Show this welcome sreen at startup : Perintah ini
digunakan untuk memilih apakah menu welcome screen
ini akan ditampilkan saat membuka program atau tidak.

Toolbox dan fungsinya
Pada toolbox terdapat berbagai peralatan untuk menggambar atau membuat desain. Ikon-ikon yang
tampil hanyalah sebagian dari yang ada. Untuk melihat ikon-ikon yang tersembunyi, klik pada ikon dengan
durasi waktu yang agak lama, maka akan tampil ikon-ikon yang tersembunyi. Berikut ini tampilan ikonnya :

1. Pick Tool Untuk menyeleksi, mengubah ukuran, dan juga memutar arah objek gambar.
2. Shape Edit
a. Shape : Menyunting bentuk objek gambar.
b. Smudge Brush : Mengubah / mendistorsi keseluruhan gambar dengan menarik garis tepinya.
c. Roughen Brush : Mengubah / mendistorsi keseluruhan outline bentuk gambar dengan menarik
garis tepinya.
d. Free Transform Tools : Mengubah objek gambar menggunakan rotasi(pemutaran posisi) bebas,
rotasi sudut, mengubah ukuran dan, dan juga memiringkan bentuk gambar.
3. Crop Tool
a. Crop : Menghilangkan bagian yang tidak diinginkan dalam objek.
b. Knife : Mengubah / mendistorsi keseluruhan gambar dengan menarik garis tepinya.
c. Erase : Menghapus area dalam gambar.
d. Virtual Segment Delete : Menghapus suatu bagian objek yang berada dalam
persinggungan(interseksi).
4. Zoom
a. Zoom : Mengubah perbesaran gambar dalam jendela gambar.
b. Hand : Mengatur bagian gambar yang tampil di dalam jendela gambar.
5. Curve
a. Freehand : Menggambar segmen atau kurva dalam bentuk garis tunggal.
b. Bezier : Menggambar kurva dalam bentuk garis tunggal per titik (node).
c. Artistic Media Tool : Memunculkan fungsi pembuat bentuk(pena), seperti brush(efek kuas
dengan pola pulasan tertentu), Sprayer(efek cat semprot), Calligraphic(efek pena kaligrafi),
dan Pressure(efek pena teknik yang akan membentuk garis tepi tanpa lengkung).
d. Pen : Menggambar kurva dalam sebuah segmen pertitik(node).
e. Polyline : Menggambar garis dan kurva dalam modus preview.
f. 3 Point Curve : Menggambar kurva dengan menentukan titik awal dan akhir, lalu titik pusat
kurva.
g. Interactive Connector : Menggabungkan dua objek dengan sebuah garis.
h. Dimension : Menggambar garis secara vertical, horizontal, bersudut, dan miring.
6. Smart Tools
a. Smart Fill : Untuk menciptakan objek dari sebuah area lalu mengisikannya dengan warna atau
tekstur.
b. Smart Drawing : Untuk mengubah coretan pointer yang anda gambar ke bentuk dasar atau
bentuk yang wujudnya lebih halus.
7. Rectangle
a. Rectangle : Untuk membentuk segi dan kotak.
b. 3 Point Rectangle : Untuk membentuk segi dan kotak dengan menyusunnya per titik.
8. Ellipse
a. Ellipse : Untuk menggambar elips dengan lingkaran.
b. Hand : Mengatur bagian gambar yang tampil di dalam jendela gambar.
9. Object
a. Polygon : Untuk membentuk polygon dan bintang secara simetris.
b. Star : Untuk membentuk bintang.
c. Complex Star : Untuk membentuk bintang dengan bentuk yang lebih kompleks dengan
persinggungan sudut.
d. Graph Paper : Untuk membentuk serupa tabel atau susunan kotak-kotak seperti pada kertas
gambar teknik.
e. Spiral : Untuk membentuk spiral(per) secara simetris dan logaritmis.

10. Perfect Shapes
a. Basic Shapes : Menyediakan aneka bentuk jadi seperti segidelapan, smiley face, hingga
segitiga.
b. Arrow Shapes : Untuk memudahkan menggambar bentuk tanda panah dengan aneka variasi
bentuk, arah, dan jumlah kepala panah.
c. Flowchart Shapes : Untuk memudahkan menggambar bentuk flowchart(bagan).
d. Banner Shapes : Untuk memudahkan menggambar bentuk pita dan symbol ledakan.
e. Callout : Untuk memudahkan menggambar bentuk balon bicara dan label.
11. Text Tool Untuk membuat teks langsung di area gambar baik yang berfungsi sebagai teks artistic
maupun keterangan.
12. Interactive Tools
a. Interactive Blend : Untuk membentuk segi dan kotak
b. Interactive Contour : Untuk membentuk segi dan kotak dengan menyusunnya per tit
c. Interactive Distortion : Untuk mendistorsi objek secara push/pull, zipper, dan twister.
d. Interactive Drop Shadow : Untuk menyisipkan bayangan ke dalam objek.
e. Interactive Envelope : Untuk mengubah bentuk objek dengan menarik titik(node) pada outline.
f. Interactive Extrude : Untuk membentuk ilusi kedalaman pada objek.
g. Interactive Transparency : Untuk menyisipkan efek transparan pada objek.
13. Eyedropper
a. Eyedropper : Untuk menyeleksi dan menyalin property yang terkait dari sebuah objek, seperti
warna(isi dalam objek), garis, ketebalan garis, ukuran, dan efek.
b. Paintbucket : Untuk menerapkan property yang terkait dari sebuah objek, seperti warna(isi
dalam objek), garis, ketebalan garis, ukuran, dan efek; yang diambil lewat eyedropper tool, ke
objek lainnya.
14. Outline
c. Outline Pen Dialog : Untuk mengakses boks dialog outline pen.
a. Outline Color Dialog : Untuk mengakses boks dialog pengaturan warna outline.
b. No Outline : Untuk menghilangkan outline dari sebuah objek.
c. ½ Point Outline : Untuk membentuk ketebalan garis ½ point.
d. 1 Point Outline : Untuk membentuk ketebalan garis 1 point.
e. 2 Point Outline : Untuk membentuk ketebalan garis 2 point.
f. 8 Point Outline : Untuk membentuk ketebalan garis 8 point.
g. 16 Point Outline : Untuk membentuk ketebalan garis 16 point.
h. 24 Point Outline : Untuk membentuk ketebalan garis 24 point.
i. Color Docker Window : Untuk membuka docker untuk pengaturan warna dan outline objek.
15. Fill Tools
a. Fill Color Dialog : Untuk mengakses boks dialog pengaturan cat(pengisi bagian dalam objek)
dari sebuah objek.
b. Fountain Fill Dialog : Untuk mengakses boks dialog pengisi warna dan gradasi ke dalam
objek.
c. Pattern Fill Dialog : Untuk mengakses boks dialog pengisi pola ke dalam objek.
d. Texture Fill Dialog : Untuk mengakses boks dialog pengisi tekstur ke dalam objek.
e. Post Script Fill Dialog : Untuk mengakses boks dialog pengisi gambar post-script ke dalam
objek.
f. No Dialog : Untuk menghilangkan unsur pengisi dari sebuah objek.
g. Color Docker Window : Untuk membuka docker untuk pengaturan warna dan outline objek.
16. Interactive Fill
a. oInteractive Fill : Untuk mengisi aneka fill(pengisi objek) ke dalam sebuah objek.
b. oInteractive Mesh : Untuk menerapkan garis-garis jejaring pada objek. semoga bermanfaat
Membuat dokumen baru
Untuk membuat dokumen baru Anda dapat menggunakan
menu File > New atau dengan klik tombol pada Toolbar. 2. 2.
Mengatur ukuran kertas
Setelah membuat dokumen baru Anda dapat mengatur ukuran
kertas dengan menu Layout > Page Setup atau dengan
Property Bar. Pilihlah Paper size: A4, Units: centimeters, dan
Orientation: Landscape.







Paper Type/size
Paper width and
height
Portrait
Landscape
Drawing units
Memilih Kertas yang akan di gunakan untuk menggambar
Mengatur ukuran lebar kertas dan tinggi kertas secara manual
Mengatur posisi kertas berdiri / Vertikal
Mengatur posisi kertas landscape / Horisontal
Merubah satuan pengukuran
Mengatur urutan obyek dengan Order
Object yang pertama kali dibuat terletak pada urutan paling bawah, dan seterusnya object berikutnya akan
terletak di atasnya. Lalu untuk mengatur urutan object Anda dapat menggunakan menu Arrange > Order.





Daftar Pustaka
www.duniaku.cilacaponline.web.id/duniaku/?p=279
mirror.unej.ac.id/onnowpurbo/library/...ref.../warto-corell-02.pdf
elearning.amikom.ac.id/index.php/download/.../20090324_modul_04.pdf
jombangtkj.blogspot.com/.../tutorial-coreldraw-bagian-3.html
http://www.diskusiweb.com/viewthread.php?tid=8545
http://www.ilmugrafis.com/coreldraw/tips-trik-shortcut-coreldraw.htm

No comments:

Post a Comment